PT Rifan - Sebagian dari kamu mungkin sering mendengar beberapa informasi yang simpang siur terkait dunia internet.
Mungkin beberapa di antaranya kamu melihat atau membaca informasi yang tak jelas sumbernya tentang layanan Google di media sosial.
Berkaitan dengan hal tersebut, melalui keterangan resminya, Senin (28/6/2021), Google mengaku mendengar sejumlah miskonsepsi tentang Google dan industri berita.
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Nah, berikut adalah beberapa mitos paling umum dan fakta sebenarnya tentang Web, News, dan Google.
1. Mitos: Google tak mau membayar penerbit berita.
Fakta: Dengan memilih menggunakan layanan iklan Google, penerbit berita menerima sebagian besar pendapatan yang dihasilkan. Setiap tahun perusahaan mengklaim membayarkan miliaran dolar langsung kepada partner penerbit berita di jaringan iklan Google.
Google juga membantu penerbit menghasilkan uang menggunakan alat berlangganan Google, seperti Berlangganan dengan Google. Sejak diluncurkan pada 2018, teknologi ini telah menghasilkan lebih dari 400.000 pelanggan berbayar baru untuk mitra berita kami. Dalam enam bulan terakhir saja, mitra telah mengembangkan basis langganan mereka hingga 100.000 pembaca.
Penerbit mengontrol cara mereka menerapkan berlangganan dengan Google di situs mereka sendiri, dan mempertahankan 85% hingga 95% dari pendapatan, sambil juga memiliki hubungan pelanggan.
Cara lain Google untuk membayar konten adalah melalui Google News Showcase, Google telah lama mengatakan bahwa kapan dan di mana ada kebutuhan untuk melisensikan konten pihak ketiga untuk suatu produk, kami akan membayarnya.
Selama bertahun-tahun Google telah melisensikan skor olahraga, informasi keuangan, cuaca, dan, baru-baru ini, berita audio.
Dengan Google News Showcase, perusahaan telah berkomitmen US$ 1 miliar selama tiga tahun untuk membayar penerbit untuk menghasilkan pengalaman konten yang dikurasi secara editorial dan untuk akses pengguna gratis yang terbatas ke konten berbayar.
2. Mitos: Google seharusnya membayar untuk link
Fakta: Kemampuan untuk saling menautkan link antar-situs dengan bebas adalah bagian fundamental dari internet. Seperti halnya kamu tidak perlu membayar untuk mencantumkan hyperlink di dalam email, situs dan search engine pun tidak perlu membayar untuk menyediakan link ke situs pihak ketiga.
Keharusan membayar dapat menjadi preseden buruk dan menguntungkan sekelompok konten (yaitu, konten dari penerbit berita) dibandingkan yang lain, sehingga merusak Google Search.
3. Mitos: Google menghasilkan banyak uang dari konten berita
Fakta: Google tidak menghasilkan uang dari Google News. Ada berbagai anggapan yang sangat keliru tentang nilai konten berita bagi Google. Situs berita hanyalah sebagian kecil dari informasi yang ada di internet.
Dalam setahun terakhir, kueri terkait berita di Google Search berjumlah kurang dari 2% dari total kueri di Google Search secara global.
Perusahaan tidak menayangkan iklan — atau menghasilkan uang — dari sebagian besar penelusuran. Dan kami tidak menjalankan iklan di Google News atau tab hasil berita di Google Search.
Hampir semua iklan yang orang lihat di Google ditayangkan untuk penelusuran dengan niat komersial seperti “sneakers”, “t-shirts”, atau “bengkel” dan umumnya bukan dari kueri pencarian berita. Dan kami hanya menghasilkan uang jika iklan terbukti berguna dan relevan, sebagaimana ditandai oleh klik Anda pada iklan tersebut.
Meskipun perusahaan tidak menjalankan iklan di Google Berita atau tab hasil berita, pihaknya membantu organisasi berita menampilkan iklan di situs web, aplikasi, dan video mereka. Banyak penerbit berita menggunakan alat dan platform periklanan kami.
Setiap tahun, Google mengklaim membayarkan miliaran dolar langsung kepada partner penerbit berita di jaringan iklan perusahaan.
Jutaan penerbit menggunakan layanan periklanan Google untuk menjalankan iklan digital di situs web dan aplikasi mereka, dan ketika melakukannya, mereka mempertahankan sekitar 70% dari pendapatan yang dihasilkan. Produk Google membantu penayang untuk menjual, menjadwalkan, menayangkan, dan digital ad inventory.
4. Mitos: Google mencuri konten penerbit berita
Fakta: Google tidak menampilkan artikel berita secara penuh. Google menautkan kamu ke konten berita, seperti halnya menautkan kamu ke halaman lain di web, seperti entri Wikipedia, blog pribadi, atau situs bisnis.
Organisasi berita dapat memilih untuk tidak disertakan dalam praktik ini, mengizinkan link tetapi tidak pratinjaunya, dan banyak lagi.
Seperti inilah cara kerja search engine lain dan internet secara umum. Setiap bulan, orang mengklik hasil Google Search dan Google News untuk membuka situs penerbit berita lebih dari 24 miliar kali--artinya, lebih dari 9.000 klik per detik.
5. Mitos: Google ambil sebagian besar uang dari penerbit berita yang pakai produk iklannya
Fakta: Teknologi iklan kami memungkinkan organisasi berita menjual ruang iklan mereka kepada jutaan pengiklan di seluruh dunia, termasuk pengiklan yang tidak dapat mereka akses tanpa layanan-layanan ini.
Dengan menggunakan layanan iklan Google, penerbit berita menerima sebagian besar dari pendapatan yang dihasilkan. Setiap tahun, Google mengklaim membayarkan miliaran dolar langsung kepada partner penerbit berita di jaringan iklannya.
Dalam menganalisis data pendapatan dari 100 organisasi berita teratas tersebut, Google menemukan bahwa rata-rata penerbit berita menyimpan lebih dari 95 persen pendapatan iklan digital yang mereka hasilkan saat menggunakan Ad Manager untuk menampilkan iklan di situs web mereka.
Analisis ini mencerminkan biaya rata-rata yang dipertahankan oleh Ad Manager, dan tidak termasuk biaya yang mungkin dibayarkan ke platform dan layanan lain.
6. Mitos: Google bisa dibayar untuk mendapatkan posisi lebih baik di hasil penelusuran Search
Fakta: Google tidak menerima pembayaran untuk mendapatkan peringkat yang lebih baik di Search, dan tidak membayar penerbit situs manapun agar bersedia ditautkan di Search.
Google juga tidak menerima pembayaran untuk mengindeks situs dalam hasil penelusuran organik di Search. PT Rifan.
Sumber : Liputan 6
No comments:
Post a Comment