PT Rifan - Google akan mulai menerapkan perubahan yang membatasi aplikasi Android yang didistribusikan melalui Play Store. Perusahaan mengatakan, perubahan ini akan dimulai Agustus 2021.
Saat waktu yang ditentukan tiba, pengembang aplikasi harus menerbitkan aplikasi buatan mereka dalam format Android App Bundle ketimbang APK.
Namun, persyaratan ini hanya berlaku untuk aplikasi baru. Aplikasi yang ada saat ini dikecualikan, serta aplikasi khusus yang dirilis "untuk mengatur pengguna Google Play."
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Pengembang memiliki waktu sekitar satu bulan untuk mengonfigurasi ulang aplikasi mereka ke Android App Bundle, atau ekstensi file .aab.
Mengutip Gizmodo, Senin (5/7/2021), Google awalnya memperkenalkan Android App Bundle saat merilis Android 9 untuk membantu meringankan distribusi aplikasi.
Karena banyak hardware dan bahasa yang berbeda di dalam ekosistem Android, maka coding yang harus diakomidir akan lebih besar.
Hal ini berujung dengan aplikasi akan berat saat dibuka menggunakan perangkat Android kelas menengah ke bawah, sedangkan perangkat kelas atas tidak akan merasakan perbedaannya.
Android App Bundle pada dasarnya membagi file APK menjadi sekumpulan "Split APKs" atau "APK terpisah" yang dipasang satu per satu oleh Google Play Store, tergantung pada perangkat.
Cara Google Periksa Aplikasi
Dengan demikian, ukuran file dengan format ini 15 persen lebih kecil daripada paket aplikasi standar.
Pengembang dapat memodulasi fitur yang berbeda di aplikasi mereka, sehingga hanya diinstal jika berlaku dan tersedia untuk digunakan.
Seperti pada umumnya, perusahaan membatasi cara pendistribusian software ini dan disebut-sebut sebagai cara Google memeriksa aplikasi sebelum tampil di Play Store.
Lebih Banyak Kendali Terhadap Aplikasi di Google Play Store
App Bundle didasarkan pada format opensource, tetapi masih mengandalkan cloud untuk mengelola semua persyaratan penandatanganan aplikasi secara digital yang diperlukan untuk memverifikasi back-end.
Sederhananya, Android App Bundle akan memberi Google lebih banyak kekuatan atas aplikasi yang di-hosting di Play Store.
Ini tak merubah apapun bagi pengguna Android pada umumnya. Tetapi untuk orang-orang dengan kemampuan untuk melakukan sideloading, itu mungkin akan mengganggu. PT Rifan.
Sumber : Liputan 6
No comments:
Post a Comment