Rifanfinancindo - Peneliti keamanan White Ops mengungkap ada 240 aplikasi Android yang ternyata berperilaku tidak wajar, yakni menampilkan out-of-context ads.
Out-of-context ads merupakan iklan yang muncul di luar aplikasi atau saat pengguna sedang tidak membuka sebuah aplikasi. Iklan semacam ini dapat muncul sebagai pop-up bahkan memenuhi seluruh layar.
Mengingat aktivitasnya mengganggu pengguna, sejak Februari tahun ini, Google sudah memblokir lebih dari 600 aplikasi yang menjalankan praktik semacam ini.
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Namun temuan terbaru peneliti keamanan White Ops menyatakan masih banyak aplikasi yang melakukan aksi tersebut. Dikutip dari ZDNet, Jumat (9/10/2020), kelompok adware baru ini diberi nama RainbowMix.
Peneliti keamanan siber ini menyebut ada lebih dari 240 aplikasi Android yang masuk dalam kategori RainbowMix. Kebanyakan aplikasi yang masuk dalam kelompok ini merupakan emulator gim, tapi tidak sedikit pula yang meniru aplikasi resmi.
Metode RainbowMix
Aktivitas aplikasi ini terbilang rapi, sehingga iklan yang muncul seakan-akan berasal dari aplikasi terpercaya, seperti Chrome atau YouTube, sehingga pengguna tidak curiga.
Tidak hanya itu, kategori baru ini juga memiliki kemampuan melacak apakah pengguna mengaktifkan atau mematikan layarnya. Jadi, mereka bisa menentukan waktu yang tepat untuk memunculkan iklan.
Dengan cara itu, iklan yang ditampilkan jelas mendapat impresi tinggi. Sebab, iklan tidak mungkin ditampilkan saat layar sedang mati.
Data White Ops menunjukkan lebih dari 240 aplikasi ini sudah diunduh 14 juta pada tahun ini saja, dan puncaknya terjadi pada Agustus 2020.
White Ops juga menyusun daftar negara dengan lalu lintas data paling tinggi terhadap RainbowMix. Hasilnya, kebanyakan akses ternyata berasal dari negara Amerika dan Asia, dengan daftar lima besarnya sebagai berikut.
Brasil - 20,8 persen
Indonesia - 19,7 persen
Vietnam - 11,0 persen
Amerika Serikat - 7,7 persen
Meksiko - 6,2 persen
Filipina - 5,9 persen
Cara Mengatasinya
Saat ini, lebih dari 240 aplikasi itu sudah dihapus, sehingga pengguna tidak dapat mengunduhnya lagi. Namun apabila sudah diunduh, pengguna tingal menghapusnya dari perangkat.
Untuk mengetahui daftar lengkap aplikasi yang masuk dalam kelompok RainbowMix ini dapat melihat blog resmi White Ops.
Selain mencari secara manual, pengguna juga dapat memastikannya dari bintang dan ulasan yang diterima aplikasi itu di Play Store.
White Ops mengatakan apabila ada aplikasi yang memiliki review jelek, seperti lebih banyak mendapat bintang satu dari lima bintang, kamu perlu mewaspadai aplikasi tersebut. Rifanfinancindo.
Sumber : Liputan 6
No comments:
Post a Comment