PT Rifan Financindo Berjangka - Indeks dolar AS pada hari Selasa berakhir naik dan mencatat level tertinggi lebih 10 bulan. Kekuatan di pasar tenaga kerja AS mendukung dolar setelah lowongan pekerjaan JOLTS pada bulan Agustus secara tak terduga meningkat.
Komentar hawkish pada hari Selasa dari Presiden Fed Cleveland Mester dan Presiden Fed Atlanta Bostic mendorong imbal hasil Treasury 10-tahun ke level tertinggi dalam 16-tahun dan mendukung dolar.
Selain itu, pelemahan saham pada hari Selasa meningkatkan permintaan likuiditas terhadap dolar.
Indeks dolar AS ditutup naik 0,06% pada 107,07.
Dolar turun kembali dari level terbaiknya setelah yen menguat ke level tertinggi 1-1/2 minggu di tengah tanda-tanda bahwa Jepang melakukan intervensi di pasar mata uang untuk mendukung yen.
Berita ekonomi AS pada hari Selasa lebih baik dari perkiraan dan bullish untuk dolar. Lowongan pekerjaan JOLTS pada bulan Agustus secara tak terduga meningkat +690,000 menjadi 9.610 juta, menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih kuat dibandingkan perkiraan penurunan menjadi 8.815 juta.
Presiden Fed Cleveland Mester menyatakan mungkin perlu menaikkan suku bunga sekali lagi tahun ini dan kemudian menahannya selama beberapa waktu karena telah mengumpulkan lebih banyak informasi mengenai perkembangan ekonomi dan menilai dampak pengetatan kondisi keuangan yang sudah terjadi.
Sedangkan Presiden Fed Atlanta Bostic mengatakan The Fed masih memiliki cara untuk mengatasi inflasi, dan dia ingin mempertahankan suku bunga pada tingkat yang lebih tinggi untuk waktu yang lama.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan mencermati data ISM Services PMI September dan ADP Employment Change September yang jika terealisir menurun akan menekan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 107,49-107,82. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 106,91-106,68. PT Rifan Financindo Berjangka.
Sumber : Vibiznews
No comments:
Post a Comment